Bakda subuh, sekitar jam 6.30 aku mulai berangkat meninggalkan 2 rekanku lainnya. Karena saat itu Ust. Ikrom (petugas yang menjemputku) sudah tiba sejak tadi malam. Kamipun berpisah, selamat ketemu satu bulan lagi, insya Alloh.
Bpk. Abdur Rozak dan Ust. Ikrom mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantarkan aku ke tempat tugas
Di daerah tugas
Keesokan harinya, Senin 11 Agustus 2010 jam 06.00, setelah mempersiapkan segala sesuatunya aku dan Ust. Ikrom berjalan dengan motor ke tempat tugas. "Antum nanti ditempatkan di daerah TRANS AD", kata Ustadz Ikrom. TRANS AD adalah suatu daerah dimana sejak tahun 1972 digunakan untuk tempat transmigrasi para purnawirawan TNI AD di daerah Jawa.
Ust. Ikrom, yang mengantarkan aku di daerah tugas.
Jarak antara TRANS AD dengan sekretariat Yayasan Al Falah sekitar dua setengah jam perjalanan atau mungkin sekitar 85 km. Kami berboncengan dengan sepeda motor beliau sambil membawa tas besarku. Perjalanan dimulai melewati jantung kota Bandar Lampung
Kira-kira nih suasananya..........
Perjalanan kira-kira satu jam, suasana berubah. Yang semula gedung-gedung tinggi, lalu lintas ramai, berubah menjadi banyak ditemui hutan sawit, lahan-lahan kosong yang subur, kebun nanas yang membentang, lahan tebu dan jalan yang semula lebar dan halus menjadi menyempit dan banyak ditemui lobang di sana-sini.
Yang tidak berubah adalah kendaran yang melewatinya. Truk-truk besar hingga kendaraan-kendaraan berat yang banyak melewatinya. "Ini jalur lintas timur Sumatra", kata Ust. Ikrom
Sekitar pukul 09.30 tibalah kami di kawasan TRANS AD. Tepatnya di Dusun III, Kampung Arjuna, Kelurahan Tanjung Anom, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. Saya diturunkan di sebuah masjid bernama AL FALAH. Masjid itu dikelilingi empat rumah dengan tanah lapang di belakang masjid.
Aku ditempatkan di kamar masjid yang bersebelahan dengan mihrob.
Setelah istirahat sejenak, Ust. Ikrom mengajak aku untuk berkenalan dengan tuan rumah. Aku diajak ke salah satu rumah di antara empat rumah tadi. Bapak Abdul Aziz, nama dari tuan rumah yang kami datangi. Beliau adalah putra dari Bpk. Udin Bahrudin (Alm.) yang merupakan seorang purnawirawan TNI AD dari Kodam Brawijaya Jawa Timur yang berasal dari Bandung. Keluarga Bapak Udin (Alm.)-lah yang mewakafkan masjid dan tanah lapang yang ada di belakangnya.
Aku dengan Bapak Abdul Aziz.
Marhaban Yaa Ramadhan
Setelah menata barang bawaan dan istirahat sejenak, aku kedatangan tamu. Dia adalah ust. Rahmat Wahyudin. Setelah saling ngobrol, ternyata beliau adalah ustadz tugas dari Ponpes Al Muhsin Lampung yang lagi tugas bakti satu tahun di daerah ini. Berikutnya aku juga baru tahu, kalau beliau sebenarnya sudah menempati kamar ini selama 3 minggu. Pada saat aku hadir, beliau lagi liburan 4 hari di tempat asalnya, yaitu daerah Metro - Lampung. Alhamdulillah, ada teman nih.......
Bakda asar, aku ditemani Bpk. abdul Aziz silaturrahmi ke rumah Bapak RT setempat. Rumah beliau tidak jauh dari Masjid aku tinggal. Bapak Gatot Budi Santoso,S.Pd. nama dari Ketua RT. Beliau keturunan dari Jember - Jawa Timur dan berprofesi sebagai seorang guru di daerah trans ini. Atas penjelasan beliau, memang daerah trans ini, mayoritas adalah suku Jawa disamping juga suku Sunda.
Nampang bersama pak RT.
Sore menjelang, hati bertanya sudah Ramadhankah saat ini. Kemudian kami didatangi oleh imam masjid yaitu Bapak Idi Warsidi (seorang purnawirawan TNI AD yang kurang lebih berusia 65 tahun). "Ustadz, nanti tolong sholat tarawihnya diisi kultum." minta beliau. Ada kata yang asing di telingaku, "ustadz", aku dipanggil ustadz oleh beliau. Suatu kata yang menjadi beban tersendiri dalam hatiku.
Selang beberapa saat, ada beberapa ikhwan yang berkunjung ke kamarku. Setelah saling berkenalan, mereka berkata, "Kapan puasanya, Tadz." Yah....suatu pertanyaan yang aku sendiri juga masih menunggu kabar.
Saya jawab aja,"Puasanya tanggal 1 Ramadhan."
Ketika waktu sholat isak, aku diperkenalkan oleh Bapak Idi kepada para jama'ah dan sekaligus di daulat untuk menjadi imam dan pengisi kultum. Untuk menjadi imam saat itu aku tolak, sebab aku belum tahu bagaimana cara tarawih di daerah ini, jadi aku persilahkan kepada Bapak Idi untuk tetap menjadi imam tarawih. Beliaupun memahaminya, jadi untuk imam adalah beliau sedang pengisi kultum adalah aku. Saat itu kusampaikan materi "Bekal Ramadhan"
Bakda sholat Isak dan tarawih, aku bersilaturrahmi dengan jamaah masjid yang kurang lebih jumlahnya sekitar 30 orang (ma'af nggak ada photonya, sebab nggak ada yang bisa mengambil gambar). Sambil menunggu ikhwan yang akan mengantarkan aku bersilaturrahmi ke rumah Ketua RK (Rukun Kampung), ditempatku mungkin setingkat dengan RW. Di sini RW tidak dikenal. Setelah menunggu sampai jam 21.30, ikhwan yang saya tunggu tidak hadir juga. Akhirnya karena capek yang luar biasa, akhirnya kuputuskan untuk tidur.
Ramadhan di tanah orang.