Badan masih terasa pegal. Sementara perasaan belum begitu tenang setelah kejadian kemarin. Apalagi ditambah dengan suara HP yang sering berdering, banyak ikhwan menanyakan keadaan diri dan juga keadaan masyarakat pasca acara ruqyah. Kutanyakan kepada Pak Aziz, kapan jenazah Irfan akan dikebumikan. Menurut beliau ternyata malam itu juga sudah dimakamkam
Tetapi tugas tidak boleh berhenti. Dari mulai kuliah subuh di Masjid Al Falah - Tanjung Anom, yang saat itu kubawakan materi "Zakat maal - zakat profesi".
Dilanjutkan pada pukul 08.30, tsaqifa ibu-ibu di rumah Pak Pardi. Saat inipun hujan pertanyaan muncul yang berkaitan tentang ruqyah kemarin.
Pertanyaan senada juga muncul di kajian tsaqifa ibu-ibu di Masjid Al Falah.
Begitu pula di kajian tsaqifa bapak-bapak bakda dhuhur.
Sekitar jam 13.30 acara tsaqifa bapak-bapak kuselesaikan. Badan masih terasa pegal. Waktu itu kugunakan istirahat untuk persiapan tsaqifa bapak-bapak di rumah Pak Pardi nanti bakda asar.
Aku bangun saat dikumandangkan adzan asar. Kemudian mandi dan sholat asar. Bakda asar kupersiapkan segala sesuatunya untuk pergi ke rumah Pak Pardi. Saat itu hujan gerimis. Hati ragu-ragu, berangkat nggak ya ? Syetan mulai berbisik.
Maka kupaksakan hati untuk berangkat dengan jalan kaki. Di tengah jalan ketemu dengan kenalan dan akupun diantarkan ke rumah Pak Pardi dengan motornya. Sesampai di sana, rumah Pak Pardi masih tutup, hanya pintu dapur yang terbuka. Pak Syaiful -teman yang mengantarku- tadi mengucapkan salam di pintu dapur. Aku menunggu diluar, saat beliau kembali. "Pak Pardi, tidak enak badan. Hari ini libur dulu," kata Pak Syaiful.
Akupun kembali ke Masjid Al Falah diantar oleh beliau. Sesampai di masjid, tampak ada tamu. Sekitar 5 orang. Pak Syaiful menyapa dengan salam. Ternyata tamu itu tadi sudah kenal dengan Pak Syaiful. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, salah satu juru bicara dari tamu tadi menyampaikan maksud kehadiran beliau berlima.
Beliau berlima adalah karyawan dari pabrik gula PT. Gunung Madu yang terletak di sebelah utara Desa Tanjung Anom. Maksud kedatangan beliau adalah memberikan zakatmal, infaq dan shodaqoh mereka dan karyawan-karyawan yang lain untuk disalurkan pada anak yatim dan fakir miskin di Desa Tanjung Anom. Dan beliau memandang, di Masjid Al Falah-lah tempat yang tepat untuk menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh mereka.
Saat itu pula kuusulkan kepada yang hadir disitu, untuk membentuk badan amil zakat yang mengkoordinir ZISWAH di daerah Tanjung Anom. Kuberikan gambaran sedikit tentang BM FKAM, yang mungkin program-programnya bisa diterapkan di daerah tersebut.
Ternyata semua yang hadir setuju. Sehingga dibuatlah agenda untuk rapat berikutnya membahas tentang pembentukan badan amil zakat di daerah Tanjung Anom.
Tampak Bapak Syaiful menerima Zakat dan shodaqoh dari karyawan PT. Gunung Madu.
Bpk. Syaiful saat itu juga didaulat menjadi ketua badan ZISWAH di Masjid Al Falah.....padahal nama lembaganya belum ada...!!!
Photo bersama diriku dengan pengurus takmir Masjid Al falah, perwakilan karyawan PT. Gunung Madu dan anak-anak TPA Al Falah - Tanjung Anom.
Hingga waktu berbuka dan sholat maghrib menjelang. Setelah sholat maghrib, siap-siap untuk kultum tarawih yang kali ini kusampaikan materi "Zakat Mal - Zakat pertanian dan zakat perhiasan".
Bakda tarawih aku pergi ke rumah Bapak Yudhi. Kali ini tidak untuk tsaqifa, tetapi melanjutkan musyawarah kita yang berencana membentuk badan amil zakat di Desa Tanjung Anom. Rapat dimulai jam 21.00 dan berakhir hampir menjelang j1m 11.30 malam.
Ada beberapa keputusan dari hasil rapat tersebut. Diantaranya nama lembaga zakat adalah BAITULMAL AL FALAH (BMA). Yang bersekretariat di masjid Al Falah. Dengan struktur pengurus diambil dari Ketua Takmir masjid Al Falah dan Ketua RT setempat sebagai penasehat. Sedang pengurus yang lain diambil dari peserta pengajian tsaqifa dari bapak-bapak. Adapun program pertama dari BMA adalah "Santunan Anak Yatim" di Masjid Al Falah tanggal 8 September nanti insyaAlloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar